Selasa, 30 September 2014

makalah rekayasa reproduksi



MAKALAH

“TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI MENURUT BARAT SKULAR”


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah IAD, IBD dan ISD yang dibimbing oleh: Ach. Sakawi, S.H.I., M.Pd.I.
OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS : B

NAMA :         ISBAT                                                (18201201030072)
KHOYRUL UMAM SYARIF         (18201201030095)
KURNIATI                                       (18201201030163)
SULASTRI                                        (182012010300    )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2012-2013


KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalmu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil alamin segala puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi Menurut Barat Skular.
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Rasul yang terahir yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh barakah ini.
Selanjutnya kami mengcapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang terhormat bapak Ach.Sakawi, S.H.I., M. Pd.I. yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Taklupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini , begitu juga kami mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan.
Billahitaufiq Walhidayah Summassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pamekasan, 14 September 2012

 Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………………..      i
Daftar isi ……………………………………………………………….      ii
BAB I Pendahuluan …………………………………………………..      1
1.1. Latar belakang ………………………………………….…       1
1.2. Rumusan masalah ………………………………………..         1
1.3. Tujuan penulisan ………………………………………....         1

BAB II Pembahasan ……………………………………………….....       2
            2.1. Pengertian Teori…………... ……………………………...        2
            2.2. Pengertian Evolusi…..…………… ..……………………..        4
A.        Basic Fact Teori Evolusi …………………………………………………            4
B.       Jenis-jenis Evolusi di alam……………………….....         5
C.       Proses Evolusi ………………………………………………………….…….          6
D.      Pencetus teori Evolusi……………………………....        6
E.       Factor-faktor yang mempengaruhi Evolusi………..          10       
            2.3. Rekayasa reproduksi  ………………….. ….……………          14
A.  Teknik-teknik rekayasa reproduksi …………………          15
1.      Kultur jaringan ………………………………...        15
2.      Cloning ………………………………………...       16
3.      Inseminasi Buatan …………………………………………………           18
4.      Bayi tabung ……………………………………        20
B. Dampak Rekayasa Reproduksi ……………………..          22       
BAB III Penutup ………………………………………………..……        23
            3.1. kesimpulan ………………………………………………..        23
            3.2. saran ………………………………………………………        24
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….    25

ii





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  latar belakang
diera globalisasi ini telah banyak penemuan-penemuan baru yang sangat mengagumkan berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Karena dengan adanya iptek yang semakin berkembang, para ilmuan selalu melakukan percobaan-percobaan untuk menyempurnakan temuan-tmuan atau hasil experiment yang telah ada dan bahkan para ilmuan mencoba menemuakan atau bahkan menciptakan alat-alat baru yang lebih canggih. penemuan-penemuan mereka membuktikan bahwa mereka telah mencapai suatu prestasi yang sangat mengagumkan di bidang iptek seperti penemuan metode kultur jaringan, inseminasi, bayi tabung, kloning dan lain sebagainya.
Maka kita sebagai umat islam juga harus mampu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini telah melesat dalam perkembangannya, karena tidak semua umat islam mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sehingga kita mudah ditaklukan dan dikecoh oleh barat skular. Buakan Cuma itu jika umat islam bayak yang tidak mengetahui perkembangan iptek maka umat islam akan menjadi umat yang tertinggal dari pada ummat yang lain. Maka dari itu kami perihatin atas kondisi umat islam yang belum seratus persen mengetahui perkembangan iptek terutama cloning, bayi tabung, inseminasi, kulturjaringan dan lain sebagainya.
1.2. Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian teori?
Ø  Apa pengertian evolusi?
Ø  Bagaimana perkembangannya?
Ø  Apa pengertian rekayasa reproduksi?
Ø  Bagaiman perkembangannya?
1.3. Tujuan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu agar kita semua dapat mengetahui dan memahami serta mengimbangi perkembangan Iptek dan mempelajari bagaiman hokum hal-hal yang baru (cloning, bayi tabung dan lain sebagainya).



BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teori
Teori bisa didefinisikan sebagai sekelompok pernyataan yang memiliki kaitan secara logis (misalnya rumus-rumus, ide-ide atau ketentua-ketentuanya) yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan juga memperkirakan kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan dating.[1]
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori adalah:
1.    Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2.    Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3.    Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli:
1.         Jonathan H. Turner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi
2.         Littlejohn & Karen Foss
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
3.         Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
4.          Nazir
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
5.         Stevens
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
6.         Fawcett
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
7.         Travers
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
8.         Emory – Cooper
Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.
9.         Calvin s. Hall & Gardner Linzey
Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
10.     King
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
11.     Manning
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
A.  Fungsi Teori
1)   Memberikan tutunan yang bias digunakan oleh ilmuan dalam mengumpulkan jenis-jenis informasi yang diperlukan untuk menjelaskan aspek tertentu.
2)   Membantu ilmuan untuk memadukan serangkayan fakta menjadi kategori-kategori umum.
3)   Teori membantu para ilmuan untuk menyajikan materi dan informasi dengan cara yang teratur dan sejalan.
B.  Kriteria-kriteria Teori
1.    Criteria daya cakup
2.    Criteria konsistensi
3.    Akurasi
4.    Relefansi
5.    Kesuburan
6.    Kesederhanaan[2]
2.2. Pengertian Teori Evolusi
Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli fi lsafat dari Inggris, akan tetapi belum mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang ahli naturalis untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin evolvere yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru.
Sedangkan menurut Ilmu IPA Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang lama. Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama Contoh: ikan menjadi reptile,  pemanjangan leher jerapah, dan lain sebagainya.[3]
A.  Basic Fact Teori Evolusi
Ada tiga basic fact (kenyataan Dasar) dibangunnya teori evolusi, yakni:
1)   Segala macam organisme dibedakan dari makhluk yang berderajat rendah sampai organism yang berderajat tinggi. Jadi ada gradasi atau tingkatan.
2)   Dalam riwayat perkembangan dibumi didapatkan bahwa organism yang lebih sempurna baru muncul kebumi sesudah organisme yang lebih rendah susunannya atau bahkan “berasal” dari bentuk-bentuk yang rendah dengan alas an.
3)   Ditemukannya bentuk-bentuk “makhluk antara” atau “makhluk peralihan “ atau “link” yang “link” yang telah memfosil. Misalnya: Archaeopteryx dan archeornis.
B.  Jenis-Jenis Evolusi Dialam
1.    Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup.
2.    Evuolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke generasi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah
dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia, misalnya:
1.    Anaximander (500 SM)
Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2.    Empedocles (495-435 SM)
Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3.    Erasmus Darwin
Dengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan respons fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.
4.    Thomas Robert Malthus
Dengan bukunya “Essay on the principle of population as it Affect the future Improvement of man kind “, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup (Struggle for Life).
5.    Charles Lyell
Dalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa bumi mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh alam.
6.    Georges Cuvier (1769-1832)
Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
C.  Proses Evolusi
Dikenal 2 macam evolusi:
1.    Evolusi progresif : evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2.    Evolusi regresif (retrogreslf) : evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
D.  Pencetus Teori Evolusi
Beberapa tokoh yang mengemukakan teori evolusi adalah Lamarck, Charles Darwin, dan August Weismann.
1.    Herbet Spencer
Herbet Spencer adalah seorang ahli fi lsafat dari Inggris yang pertamakali menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat. Pengertian yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan perkembangan pemikiran para ahli filsafat yang lain.
2.    Lamarck
pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck. Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak benar karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih memuaskan, terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori evolusi Darwin atau teori Darwin. Lamarck melakukan pengamatan terhadap fenomena dialam. Lamarck berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam.
Lamarck memberikan contoh pada leher yang panjang pada Jerapah. Menurut Lamarck pada mulanya semua jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk untuk menjangkau daun-daun muda dipohon yang tinggi, lama kelamaan leher jerapah memanjang. Pemanjangan leher ini lalu diturunkan pada keturunannya.[4] Pendapat Lamarck berbeda dengan Darwin.
3.    Charles Darwin
Menurut Darwin, pada mulanya memang afa jerapah yang berleher pendek dan panjang. Jerapah berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena tidak bias menjangkau daun dipohon yang tinggi, sedangkan jerapah yang berleher panjang mampu bertahan hidup dan menurunkan sifat tersebut kepada keturunannya.
Pendapat Charles Darwin tercantum dalam buku yang diberinya judul “on spesies by means of Natural Selections” & “the descent of man (1857)”. Buku “on the spesies by means of Natural Selections” diterbitkan pada tanggal 24 november 1859. Setelah beliau mengadakan ekspedisi keliling dunia bersama Henslow dengan menggunakan kapal HMS Beagle. Didalam bukunya termuat ajaran Darwin mengenai pokok-pokok evolusi, yaitu
a)   Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa dulu.
b)   Evolusi terjadi melalui Seleksi Alam (Natural Selections)
Sejarah penelitian Charles Darwin pada tahun 1805. Pada mulanya, dia adalah mahasiswa kedokteran di Universitas Cambridge, lalu pindah kejurusan biologi.
Pada usia 22 tahu Darwin menjadi natulis yang kemudian ekspedisi dengan kapal HMS Beagle selama 5 tahun. Selama berlayar, Darwin mengumpulkan fosil dan batu-batuan. Darwin juga mempelajari flora dan fauna di Amerika Selatan dan sekitar pulau-pulau Galapagos. Tujuan pelaparan itu sebenarnya untuk meneliti kelimpahan flora dan dauna diberbagai tempat. Berawal dari pengamatannya, pemikiran Darwin mengenal adanya variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu:
1)   Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
2)   Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
3)   Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
4)   Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
5)   Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
6)   Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.[5]
Pokok-pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan sehari-hari yang dapat kita jumpai, antara lain sebagai berikut:
a)   Adanya variasi individu dalam satu keturunan.
b)   Bertambah banyaknya populasi.
c)    Adanya perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidup.
d)   Adanya peristiwa seleksi alam. Hanya individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat memenangkan persaingan dan hidup terus serta bertambah banyak. Sebaliknya, yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan kalah dan musnah.[6]
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalahevolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan ribuan hingga jutaaan tahun. Padahal, pendapat yang popular dikalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini baru berusia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku kalangan Charles Lyell, Principles of Geology. Lyell mengatakan bahwa bumi ini sangat tua sehingga memberikan “waktu” yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi. Dan tulisan lyell, Darwin membuat kesimpulan bahwa:
Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua. Perbedaan itu disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan.
Pada abad ke-18, Thomas Robert Malthus mempublikasikan sebuah karya yang menyatakan bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur (1-2-3-4-5). Pada manusia, hal ini mengakibatkan terjadinya kelaparan, penyakit, dan perang yang akan mengulangi ledakan populasi pendudukan. Darwin, yang melakukan pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan ide Malthus pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus berjuang untuk bertahan hidup. Darwin menggunakan ide ini untuk menjelaskan teori evolusi lebih lanjut.
Dalam perjuangan untuk bertahan hidup, sifat-sifat yang mendukung pemiliknya untuk mampu bertahan akan tetap ada, sedangkan sifat-sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini akan menghasilkan adaptasi, sebuah modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan makhluk hidup bertahan hidup untuk bertahan hidup dan berkembang biak disuatu lingkungan. Akumulasi dari modifikasi inilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup karena mampu beradaptasi di lingkungannya inilah dapat lolos dari seleksi Alam.
4.    August Weismann
Teori Darwin sangat mempengaruhi perkembangan prinsip seleksi alam. Weismann mencoba menerapkan Teori Darwin dalam peristiwa genetika.
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang. Weismann menyimpulkan bahwa :
a)   Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kegenerasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori lamarck tidak benar.
b)   Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.


E.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi
Frekuensi Gen adalah Perbanding antara suatu gen atau genotipe dengan gen atau genotipe yang lain didalam suatu populasi. Pada proses Evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara genotipe-genotipe dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang. Frekuensi Gen seimbang bila:
1)   Tidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen “A” bermutasi menjadi gen ”a” maka harus ada gen “a” yang menjadi gen “A” dalam jumlah yang sama.
2)   Tidak ada seleksi.
3)   Tidak ada migrasi.
4)   Perkawinan Acak.
5)   Populasi Besar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, sebagai berikut:
1)   Perkawinan Tak Acak
Pada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembangkan hewan atau tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada suatu spesies.
2)   Migrasi
Suatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu lokasi geografis tertentu).
3)   Hanyutan Genetik (Ingsut Genetik)
Hanyutan genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sample acak (random sample) dari orang tuanya, selain itu ia juga terjadi karena peranan probatilitas (kemungkinan) dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan berproduksi atau tidak. Salah satu sebab dari hanyutan genetika adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa inggris berarati penemu atau pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesame anggota koloninya. Alel tertentu bisa menjadi lebih umum, sedangkan alel yang lain bisa menjadi berkurang frekuensinya atau bahkan menghilang. Frekuensi gen akibat hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak.
Bottleneck effect juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetika. Hal ini terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling.
kawin hingga jumlah populasinya kembali seperti semula. Hanyutan genetika dapat berakibatkan buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan lingkungan atau gaya hidup.
4)   Seleksi Alam
Seleksi alam merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi atau tetap/lebih umum dari generasi yang satu kegenerasi yang lain pada suatu populsi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang terbukti sendiri karna:
Ø variasi terwariskan terdapat pada dalam populasi organism.
Ø organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
Ø keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya dalam bertahan dan berproduksi.[7]
5)   Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar alami buatan.
6)   Rekombinasi dan Seleksi
Rekombinasi genetik adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA lainnya. Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan dapat menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya. Percobaan seleksi yang dilakukan W.L Johannsen tahun 1905 pada biji kacang merah kecil dan biji kacang merah besar yang ditanam pada kondisi tanah yang sama menghasilkan biji-biji yang besarnya bervariasi. Berdasarkan hasil percobaannya, Johannsen mengambil kesimpulan bahwa seleksi alam dan lingkungan tidak berpengaruh pada proses tejadinya variasi baru, karena kacang berbiji besar selalu menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang sama dengan induknya, begitu juga dengan kacang yang berbiji kecil.
7)   Pengertian Mekanisme Isolasi
Mekanisme Isolasi menurut Futuyama. 1981 dalam bukunya Evolutionary Biologi adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik (yang menempati daerah geografi yang sama atau saling menutup dengan daerah persebaran geografi) tetap bertahan (eksis), misalnya mempertahankan gene pool yang terbatas.
Istilah ini mungkin kurang menguntungkan karena pola ini meliputi pencegahan interbreeding (pembiakan dengan spesies yang berbeda) yang mana sering kali menjadi kasus yang sering muncul.
Peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Ada perjuangan untuk hidup yaitu antara individu-individu dalam suatu spesies untuk mendapatkan makanan, air, cahaya atau faktor-faktor lain yang penting dalam lingkungan itu. Meskipun mutasi kecil peranannya dalam evolusi, pada dasarnya evolusi bertumpu pada mutasi. Dengan mutasi dapat dihasilkan akla baru yang disusun dalam berbagai kombinasi sebagai bahan baku bagi seleksi alam. Melalui peristiwa isolasi dapat ditetapkan adanya perbedaan genetik. Organisme yang hidup di sekitar kita telah mengalami tahap-tahap isolasi menuju pembentukan spesies baru. Setiap hal yang merintangi arus gen bebas dalam suatu populasi, merupakan tahap dalam terbentuknya spesies baru. Bukti teori evolusi adalah; adaptasi dan seleksi alam. Seleksi alam berlangsung secara mikro evolusi, dengan hasil akhirnya adalah adaptasi. Dua unsur yang terdapat pada teori Evolusi Darwin, yaitu; adaptasi dan pembentukan spesies baru. Terjadi adaptasi melalui proses mikro evolusi, yakni perubahan pada individu dalam populasi secara bertahap untuk membentuk spesies baru.
Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).
Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi. Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi ekologinya. Contohnya, karena hasil evolusi, beberapa burung mempunyai paruh yang hanya bisa dipakai untuk menghisap madu bunga. Selama bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga ini, karena sesuatu hal, punah, maka burung itu kemungkinan besar juga akan punah. Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah dan pada akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Contoh klasik adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari bermacam pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena bertebaran di bermacam pulau, burung ini akhirnya mengembangkan gaya hidup yang berbeda-beda. Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival) adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung finch. Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut Darwin akan dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di muka bumi yang berasal dari satu “nenek moyang yang sama.
Seleksi alam yang merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.
Mekanisme Isolasi menurut Futuyama. 1981 dalam bukunya Evolutionary Biologi adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik (yang menempati daerah geografi yang sama atau saling menutup dengan daerah persebaran geografi) tetap bertahan (eksis), misalnya mempertahankan gene pool yang terbatas. Adapun hal yang tidak kalah penting dalam evolusi adalah Isolasi dengan beberapa macam, yaitu:
Ø Isolasi musiman atau habitat: lawan jenis tidak dapat  ditemui karena matang kawin pada musim yang berbeda atau terdapat pada habitat berbeda. Barier (hambatan) geografik dapat memungkinkan terjadinya pemisahan dua populasi (allopatric) keadaan ini memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi meskipun kedua populasi tersebut berada dalam satu lingkungan kembali (sympatrik).
Ø Isolasi seksual atau polalaku:  kedua jenis kelamin dari dua spesies binatang mungkin terdapat pada lokasi dan waktu yang sama tetapi pola “berpasangannya” berbeda sehingga mencegah perkawinan. Misal, Drosophila melanogaster dan Drosophila simulans tidak berkawin meskipun dalam lokasi yang sama karena polalaku yang berbeda. Isolasi setelah perkawinan: Mortalitas gametik: sperma atau telur dibinasakan karena perkawinan antara spesies. Tepung sari tidak mampu tumbuh pada stigma dari spesies lain. Mortalitas sigotik dan inviabilitas hibrid: telur mengalami fertilisasi tetapi tidak dapat berkembang,  atau berkembang menjadi organisme tetapi dengan viabilitas yang menurun. Sterilitas hibrid: hibrid memiliki viabilitas normal tetapi steril secara reproduktif.
2.3. Rekayasa Reproduksi
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Adapun hukum-hukum rekayasa reproduksi menurut islam dibolehkan[8] dengan beberapa ketentuan, batasan dan pengecualian. Dan diantara teknik rekayasa reproduksi yang tidak diperbolehkan seperti: kloning, isominasi[9] dan lain sebagainya. Dan diperbolehkannya hukum tersebut melalui ijtihad. Karena hukum rekayasa reproduksi seperti cloning dan yang lainnya tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.


A.  Teknik-Teknik Rekayasa Reproduksi
Tenik rekayasa reproduksi yang kita kenal antara lain: kultur jaringan, cloning hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
1.    Kultur Jaringan
kultur jaringan adalah salah satu teknik dari rekayasa reproduksi yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi[10] yang dimiliki oleh sel tumbuhan.[11]
Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
a)   Teknik Kultur Jaringan
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
1.    Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
2.    Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
Ø Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
Ø Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
Ø Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
Ø Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar. Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang disebut dengan autoklaf.
3.    Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 – 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
4.    Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
5.    Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.
b)   Keuntungan dari Kultur Jaringan adalah:
ü Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
ü Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
ü Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
ü Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
ü Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
2.    Kloning
Cloning berasal dari kata colon (yunani), yang artinya tunas. Cloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama, dan kemungkinan besar mempunyai genotip yang sama. Sedangkan menurut ilmu Biologi adalah proses menghasilkan individu-individu ari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetic.[12]  Kloning merupakan proses aseksual yang biasa terjadi dialam dan di alami oleh banyak bacteria, serangga dan tumbuhan. Dalam bioteknologi, cloning merujuk pada usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan berkas DNA atau gen. sel, atau organism. Arti lain cloning digunakan pula diluar ilmu-ilmu ahayati.
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
a)   Kloning Pada Hewan
Adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melahirkan atau menciptakan suatu individu baru yang mempunyai kualitas sama atau bahkan lebih baik dari pada induknya. Contoh  kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
Ø Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
Ø Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
Ø Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
Ø Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
Ø Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
3.    Inseminasi Buatan
Iseminasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan keturunan atau untuk mengembangbiakan individu. Teknik semacam ini merupakan teknik pengembangbiakan individu yang bersifat generatif.  Dan biasanya sring menjadi solusi bagi pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan.
Dan dalm islampun metode atu teknik ini diperbolehkan karena keinginan seorang wanita yang sudah berkeluarga yang tidak bisa hamil dan keinginan sang suami untuk mendapatkan anak dianggap sebagai sebuah tujuan yang dibenarkan syariat. Tujuan ini bisa dijadikan alasan untuk melakukan pengobatan (jika terkendala) dengan cara-cara inseminasi buatan yang dibenarkan syariat.
Insemenasi buatan di dalam rahim ada 2 cara dan di luar rahim ada 5 cara. Ketujuh cara atau macam tersebut adalah sebagai berikut:
1)   Sperma seorang suami diambil lalu diinjeksikan pada tempat yang sesuai dalam rahim sang istri sehingga sperma itu akan bertemu dengan sel telur yang dipancarkan sang istri dan berproses dengan cara yang alami sebagaimana dalam hubungan suami istri. Kemudian setelah pembuahan itu terjadi, dengan izin Allah, dia akan menempel pada rahim sang istri. Cara ini ditempuh, jika sang suami memiliki problem sehingga spermanya tidak bisa sampai pada tempat yang sesuai dalam rahim. Ini adalah merupakan cara yang diperbolehkan menurut syariat dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan umum yang disebutkan di atas. Ini dilakukan setelah dipastikan bahwa sang istri memerlukan proses ini supaya bisa hamil.
2)   Sperma seorang suami dan sel telur istrinya, diambil lalu diletakkan pada sebuah tabung sehingga sperma tadi bisa membuahi sel telur istrinya dalam tabung tersebut. Kemudian pada saat yang tepat, sperma dan sel telur yang sudah berproses itu (zigote) dipindahkan ke rahim sang istri, pemilik sel telur, supaya bisa berkembang sebagaimana layaknya janin-janin yang lain. Ketika masa mengandung sudah berakhir, sang istri akan melahirkannya sebagai seorang anak biasa, laki ataupun wanita. Inilah bayi iseminasi buatan (atau yang sering disebut tabung) yang telah dihasilkan oleh penemuan ilmiah yang Allah mudahkan. Proses melahirkan seperti ini telah menghasilkan banyak anak, baik laki maupun perempuan atau bahkan ada yang lahir kembar. Berita keberhasilan ini telah tersebar melalui berbagai media massa.
Cara ini ditempuh ketika sang istri mengalami masalah pada saluran sel telurnya. Hukum insemenasi cara ini adalah boleh menurut tinjauan syariat, ketika sangat terpaksa, dengan tetap menjaga ketentuan-ketentuan umum yang di atas sudah terpenuhi. Pada dua cara yang diperbolehkan ini, majelis Majma’ul Fiqh al Islami menetapkan bahwa nasab si anak dihubungkan ke pasangan suami istri pemilik sperma dan sel telur, kemudian diikuti dengan hak waris serta hak-hak lainnya sebagaimana pada penetapan nasab. Ketika nasab ditetapkan pada pasangan suami istri, maka hak waris serta hak-hak lainnya juga ditetapkan antara si anak dengan orang yang memiliki hubungan nasab dengannya. Sedangkan cara yang lain yaituseperti:
3)   Sperma seorang lelaki diambil lalu diinjeksikan pada rahim istri orang lain sehingga terjadi pembuahan di dalam rahim, kemudian selanjutnya menempel pada dinding rahim sebagaimana pada cara pertama. Metode digunakan karena sang suami mandul, sehingga sperma diambilkan dari lelaki lain.
4)   Pembuahan di luar yang diproses pada tabung antara sperma yang diambil dari seorang suami dan sel telur yang diambil dari sel telur wanita lain yang bukan istrinya, dikenal dengan sebutan donatur. Kemudian setelah terjadi pembuahan baru dimasukkan ke rahim istri pemilik sperma. Cara ini dilakukan ketika sel telur sang istri terhalang atau tidak berfungsi, akan tetapi rahimnya masih bisa berfungsi untuk tempat perkembangan janin.
5)   Pembuahan di luar yang diproses pada tabung-tabung antara sperma laki-laki dan sel telur dari wanita bukan istrinya. Kemudian setelah pembuahan terjadi, baru ditanam pada rahim wanita lain yang sudah berkeluarga. Cara ini dilakukan ketika ada pasangan suami-istri yang sama-sama mandul, tetapi ingin punya anak; sedangkan rahim sang istri masih bisa berfungsi sebagai tempat pertumbuhan janin.
6)   Pembuahan di luar yang diproses pada tabung antara dua benih pasangan suami istri. Kemudian setelah pembuahan itu berhasil, baru ditanamkan pada rahim wanita lain (bukan istrinya) yang bersedia mengandung janin pasangan suami istri tersebut. Cara ini dilakukan ketika sang istri tidak mampu mengandung, karena ada kelainan pada rahimnya, sementara organnya masih mampu memproduksi sel telur dengan baik. Cara ini juga ditempuh ketika sang istri tidak mau hamil dengan berbagai alasan. Maka dia meminta atau menyewa wanita lain untuk mengandung bayinya.
7)   Sperma dan sel telur diambil dari pasangan suami istri, lalu setelah mengalami proses pembuahan pada tabung, sel telur yang sudah dibuahi itu dimasukkan ke dalam rahim istri lain (kedua misalnya) dari pemilik sperma. Istri yang lain ini telah menyatakan kesediaannya untuk mengandung janin madunya yang (misalnya) telah diangkat rahimnya.
Akan tetapi, pandangan Syariat Islam terhadap macam insemenasi ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh, baik yang pembuahannya di dalam ataupun di luar rahim merupakan cara-cara yang diharamkan dalam syariat Islam, tidak ada alasan untuk memperbolehkan walaupun salah satu diantaranya. Karena kedua benih, sperma dan sel telur dalam proses tersebut tidak berasal dari satu pasangan suami istri atau karena wanita yang menyatakan kesediaannya untuk mengandung janin tersebut adalah wanita ajnabiyah (orang lain).
4.    Bayi Tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang sulit memiliki momongan. Menjadi solusi di tengah banyaknya pasangan yang telah mencoba teknik pembuahan alami selama belasan tahun, namun belum berhasil memiliki keturunan. Perkembangan teknologi untuk program bayi tabung di Indonesia bisa dikata pesat. Bahkan, tingkat keberhasilannya mampu menyamai keberhasilan program bayi tabung di luar negeri yakni 25-35 persen.
Menurut dr Andon Hestiantoro SpOG, Reproductive Endoctrinology and Infertility Consultant Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, usia maksimal wanita yang bisa melakukan program bayi tabung adalah 35 tahun. Namun, ini bukan aturan kaku karena semua tergantung kondisi sel telurnya. Proses program bayi tabung tidak singkat. Pasangan harus menunggu kurang lebih 10 bulan hingga dapat dipastikan keberhasilannya.
a)   Proses Pembuatan Bayi Tabung
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
1)   Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
2)   Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
3)   Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
4)   Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.
b)   Tahapan Dalam Proses Bayi Tabung Dalam Ilmu Kedokteran:
1)   Seleksi pasien. Pada proses ini, tingkat kesuburan Anda dan suami akan dilihat. Anda pun harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan kondisi rahim sehat, bebas dari mioma atau kanker, dan tidak mengidap penyakit menular.
2)   Merangsang indung telur. Dalam ovulasi alami dibutuhkan hanya satu sel telur. Dalam proses bayi tabung dibutuhkan banyak sel telur untuk dibuahi oleh sperma sehingga dokter dapat memilih embrio yang paling berkualitas untuk dimasukkan kembali ke rahim sang ibu.
3)   Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil.
4)   Mematangkan sel telur.
5)   Pengambilan sel telur dari tubuh ibu.
6)   Pengambilan sel sperma suami melalui mansturbasi. Pemilihan sel
sperma berkualitas yaitu sperma yang gesit dan berjalan lurus.
7)   Pembuahan yang dibantu oleh dokter di laboratorium.
8)   Pengembangan menjadi embrio. Embrio terbaik akan dimasukkan kembali
ke dalam rahim ibu.
9)   Penguatan dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin.
10)         Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan, dan akan kembali dimasukkan ke dalam rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau untuk kehamilan selanjutnya.
B.  Dampak Rekayasa Reproduksi
Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif  bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
1.    Dampak Positif Rekayasa Reproduksi Sebagai Berikut:
ü Menciptakan bibit unggul.
ü Meningkatkan gizi masyarakat.
ü Melestarikan plasma nutfah.
ü Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
ü Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
2.    Dampak Negatif Rekayasa Reproduksi Sebagai Berikut:
ü Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
ü Kehilangan nasaf.













BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan isi makalah kami dapat menyimpulkan bahwa:
Ø Teori bisa didefinisikan sebagai sekelompok pernyataan yang memiliki kaitan secara logis.
Ø Kriteria-kriteria Teori 1. Criteria daya cakup  2. Criteria konsistensi 3. Akurasi 4. Relefansi 5. Kesuburan 6. Kesederhanaan
Ø Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin evolvere yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan
Ø Proses Evolusi Ada 2 macam:
Evolusi progresif : evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
Evolusi regresif (retrogreslf) : evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Ø Jenis-Jenis Evolusi Dialam
Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup.
Evuolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke generasi.
Ø Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, Perkawinan Tak Acak, Migrasi, Hanyutan Genetik (ingsut genetik), Seleksi Alam, Mutasi, Rekombinasi dan Seleksi, mekanesme isolasi.
Ø Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami.
Ø Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi.
Ø beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Ø kultur jaringan adalah salah satu teknik dari rekayasa reproduksi yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman.
Ø Cloning berasal dari kata colon (yunani), yang artinya tunas. Cloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama, dan kemungkinan besar mempunyai genotip yang sama.
Ø Iseminasi adalah sebuah metode/teknik yang digunakan untuk menghasilkan keturunan atau untuk mengembangbiakan individu.
Ø Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh.
3.2.  Saran
Marilah tingkatkan pengetahuan kita dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi (iptek) agar kita sebagai umat islam tidak hanya berhasil dalam bidang imtaq (iman dan taqwa), tapi juga berhasil dalam bidang iptek agar kita tidak mudah diperdaya oleh barat skular dan agar kita bias menjadi umat yang terdepan.




















DAFTAR PUSTAKA
ü Daulay, Saleh pertaonan dan siregar, maratua kloning dalam perspektif islam.bandung. 2005.
ü Theory and Application of Biology. Jakarta: TigaSerangkaiSolikhin. 2001.
ü Dobzhansky, T, Ayala, T. F. J. Stebbins, G. l, and Valentine, J. W. 1977. Evolusi San Francisco: W. H. Freeman
ü Futuyma, D, J. Evolutionary Biology, Surderland Massachussetts: Sinaver Publ. 1981
ü Futuyma, D.J. Evolutionary Biology. Second edition. Sinauer Associates. 1986.
ü Ligninger, A.L. dasar-dasar biokimia dasar. Jakarta. 2005.
ü Trianto. M. Pd. Wawasan ilmu alamiah dasar. Jakarta.2007
ü Salkind. Neil. J. teori-teori perkembangan manusia. Bandung. 2009.
ü Ra. Anadas. Revolusi reinkarnasi & karma. Bandung. 2009
ü Suyanto. ST., Msc. evolutionary computation.jakarta 2011.
ü Pratiwi. D. A. dkk. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta. 2007.


[1] Niel j. salkin. Teori-yeori perkembangan manusia. Hlm. 12-13
[2] Ibid.
[3] Trianto. Wawasan ilmu alamiah dasar. Hlm. 235-236
[4] Ibid.
[5] Lihat buku ilmu alamiah dasar. Hlm.35-36
[6] Ibid.
[7] Lihat buku biologi elas 1-2 SMA.
[8] Akan tetapi hanya beberapa saja yang diperbolehkan seperti bayi tabung dan lain sebagainya.
[9] hanya 2 inseminasi saja yang dibolehkan seperti yang akan dipaparkan dalam pembahasan selanjudnya
[10] Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
[11] Untuk lebih jelasnya lihat buku-buku biologi tentang perkembangan manusia dan organ-organ pada manusia.
[12] Saleh pertaonan daulay dan maratua siregar, klonong dalam perspektif islam. Hlm. 52
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar