MAKALAH
“TEORI
EVOLUSI DAN REKAYASA REPRODUKSI MENURUT BARAT SKULAR”
Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliyah IAD, IBD dan ISD yang dibimbing oleh: Ach. Sakawi, S.H.I.,
M.Pd.I.
OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS : B
NAMA
: ISBAT (18201201030072)
KHOYRUL
UMAM SYARIF (18201201030095)
KURNIATI (18201201030163)
SULASTRI (182012010300 )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2012-2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalmu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil alamin
segala puja dan puji syukur kami
haturkan kepada Allah SWT. yang
telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan
kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi
Menurut Barat Skular.
Salawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Rasul yang terahir yang telah membawa kita
dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh barakah ini.
Selanjutnya kami mengcapkan banyak
terima kasih kepada dosen pengampu yang terhormat bapak Ach.Sakawi, S.H.I., M. Pd.I. yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Taklupa kami haturkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini ,
begitu juga kami mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan.
Billahitaufiq Walhidayah
Summassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pamekasan,
14 September 2012
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar ……………………………………………………….. i
Daftar
isi ………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………….. 1
1.1.
Latar belakang ………………………………………….… 1
1.2.
Rumusan masalah ……………………………………….. 1
1.3.
Tujuan penulisan ……………………………………….... 1
BAB
II Pembahasan ………………………………………………..... 2
2.1. Pengertian Teori…………...
……………………………... 2
2.2.
Pengertian
Evolusi…..…………… ..…………………….. 4
A.
Basic
Fact Teori Evolusi ………………………………………………… 4
B. Jenis-jenis
Evolusi di alam………………………..... 5
C. Proses
Evolusi ………………………………………………………….……. 6
D. Pencetus
teori Evolusi…………………………….... 6
E. Factor-faktor
yang mempengaruhi Evolusi……….. 10
2.3.
Rekayasa reproduksi …………………..
….…………… 14
A. Teknik-teknik
rekayasa reproduksi ………………… 15
1. Kultur
jaringan ………………………………... 15
2. Cloning
………………………………………... 16
3. Inseminasi
Buatan ………………………………………………… 18
4. Bayi
tabung …………………………………… 20
B. Dampak Rekayasa Reproduksi …………………….. 22
BAB
III Penutup ………………………………………………..…… 23
3.1. kesimpulan
……………………………………………….. 23
3.2.
saran ……………………………………………………… 24
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………. 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
latar
belakang
diera globalisasi ini telah banyak penemuan-penemuan baru
yang sangat mengagumkan berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Karena dengan adanya iptek yang semakin berkembang, para ilmuan selalu
melakukan percobaan-percobaan untuk menyempurnakan temuan-tmuan atau hasil
experiment yang telah ada dan bahkan para ilmuan mencoba menemuakan atau bahkan
menciptakan alat-alat baru yang lebih canggih. penemuan-penemuan mereka
membuktikan bahwa mereka telah mencapai suatu prestasi yang sangat mengagumkan
di bidang iptek seperti penemuan metode kultur jaringan, inseminasi, bayi
tabung, kloning dan lain sebagainya.
Maka kita sebagai umat islam juga harus mampu mengetahui
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini telah melesat dalam
perkembangannya, karena tidak semua umat islam mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) sehingga kita mudah ditaklukan dan dikecoh
oleh barat skular. Buakan Cuma itu jika umat islam bayak yang tidak mengetahui
perkembangan iptek maka umat islam akan menjadi umat yang tertinggal dari pada
ummat yang lain. Maka dari itu kami perihatin atas kondisi umat islam yang
belum seratus persen mengetahui perkembangan iptek terutama cloning, bayi
tabung, inseminasi, kulturjaringan dan lain sebagainya.
1.2. Rumusan Masalah
Ø Apa
pengertian teori?
Ø Apa
pengertian evolusi?
Ø Bagaimana
perkembangannya?
Ø Apa
pengertian rekayasa reproduksi?
Ø Bagaiman
perkembangannya?
1.3. Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu agar kita semua dapat mengetahui dan
memahami serta mengimbangi perkembangan Iptek dan mempelajari bagaiman hokum
hal-hal yang baru (cloning, bayi tabung dan lain sebagainya).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teori
Teori bisa didefinisikan sebagai sekelompok pernyataan yang memiliki
kaitan secara logis (misalnya rumus-rumus, ide-ide atau ketentua-ketentuanya)
yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan juga
memperkirakan kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan dating.[1]
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu
kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah
suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan
suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
Tiga hal yang perlu diperhatikan
jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori adalah:
1.
Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari
konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan
unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2.
Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga
pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut
dapat jelas
3.
Teori menerangkan fenomena dengan cara
menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.
Berikut
ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli:
1.
Jonathan H. Turner
Teori adalah sebuah
proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan
mengapa suatu peristiwa terjadi
2.
Littlejohn & Karen Foss
Teori merupaka
sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang
membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
3.
Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
4.
Nazir
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
5.
Stevens
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
6.
Fawcett
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang lain.
7.
Travers
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena
8.
Emory – Cooper
Teori merupakan
suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu
sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.
9.
Calvin s. Hall & Gardner Linzey
Teori adalah hipotesis
(dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang
belum diketahui secara pasti.
10. King
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
11. Manning
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
A.
Fungsi Teori
1) Memberikan
tutunan yang bias digunakan oleh ilmuan dalam mengumpulkan jenis-jenis
informasi yang diperlukan untuk menjelaskan aspek tertentu.
2) Membantu
ilmuan untuk memadukan serangkayan fakta menjadi kategori-kategori umum.
3)
Teori membantu para ilmuan untuk menyajikan materi
dan informasi dengan cara yang teratur dan sejalan.
B.
Kriteria-kriteria
Teori
1. Criteria
daya cakup
2.
Criteria konsistensi
3.
Akurasi
4.
Relefansi
5.
Kesuburan
6.
Kesederhanaan[2]
2.2. Pengertian Teori Evolusi
Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli fi
lsafat dari Inggris, akan tetapi belum mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam
perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang ahli naturalis untuk
menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin evolvere yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu
diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang
lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang
menghasilkan perkembangan spesies baru.
Sedangkan menurut Ilmu IPA Evolusi adalah perkembangan
makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks menuju
kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang lama. Evolusi juga dapat
diartikan proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan
waktu yang lama Contoh: ikan menjadi reptile, pemanjangan leher jerapah, dan lain
sebagainya.[3]
A. Basic
Fact Teori Evolusi
Ada tiga basic fact (kenyataan Dasar) dibangunnya teori evolusi, yakni:
1)
Segala macam organisme dibedakan dari makhluk yang
berderajat rendah sampai organism yang berderajat tinggi. Jadi ada gradasi atau
tingkatan.
2)
Dalam riwayat perkembangan dibumi didapatkan bahwa
organism yang lebih sempurna baru muncul kebumi sesudah organisme yang lebih
rendah susunannya atau bahkan “berasal” dari bentuk-bentuk yang rendah dengan
alas an.
3)
Ditemukannya bentuk-bentuk “makhluk antara” atau
“makhluk peralihan “ atau “link” yang “link” yang telah memfosil. Misalnya:
Archaeopteryx dan archeornis.
B.
Jenis-Jenis
Evolusi Dialam
1. Evolusi
Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau
lingkungan tidak hidup.
2. Evuolusi
Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk
hidup dari generasi ke generasi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak
teori yang telah
dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba
mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang
ada didunia, misalnya:
1.
Anaximander
(500 SM)
Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk
akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2.
Empedocles
(495-435 SM)
Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa
kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut
Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk
makhluk-makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling
baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari
seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3.
Erasmus
Darwin
Dengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan kehidupan
itu berawal dari asal mula yang sama dan respons fungsional akan diwariskan
kepada keturunannya.
4.
Thomas
Robert Malthus
Dengan bukunya “Essay on the principle of population as it
Affect the future Improvement of man kind “, yang intinya menyatakan tidak
adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah
kata-kata yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup (Struggle for
Life).
5.
Charles
Lyell
Dalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa bumi
mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh alam.
6.
Georges
Cuvier (1769-1832)
Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup
yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
C. Proses Evolusi
Dikenal 2 macam evolusi:
1. Evolusi
progresif : evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2. Evolusi
regresif (retrogreslf) : evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
D.
Pencetus
Teori Evolusi
Beberapa tokoh yang mengemukakan teori evolusi adalah
Lamarck, Charles Darwin, dan August Weismann.
1.
Herbet
Spencer
Herbet Spencer adalah seorang ahli fi lsafat dari Inggris
yang pertamakali menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi
yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat dari
waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat. Pengertian yang dikemukakan oleh
Spencer tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses perubahan. Namun demikian,
tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan
pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan perkembangan
pemikiran para ahli filsafat yang lain.
2.
Lamarck
pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana
evolusi itu terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck
atau teori Lamarck. Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu
kemudian dianggap tidak benar karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih
memuaskan, terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori
evolusi Darwin atau teori Darwin. Lamarck melakukan
pengamatan terhadap fenomena dialam. Lamarck berpendapat bahwa perubahan yang
terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam.
Lamarck memberikan contoh pada leher yang panjang pada
Jerapah. Menurut Lamarck pada mulanya semua jerapah berleher pendek, namun
karena sering digunakan untuk untuk menjangkau daun-daun muda dipohon yang
tinggi, lama kelamaan leher jerapah memanjang. Pemanjangan leher ini lalu
diturunkan pada keturunannya.[4]
Pendapat Lamarck berbeda dengan Darwin.
3.
Charles
Darwin
Menurut Darwin, pada mulanya memang afa jerapah yang berleher
pendek dan panjang. Jerapah berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena
tidak bias menjangkau daun dipohon yang tinggi, sedangkan jerapah yang berleher
panjang mampu bertahan hidup dan menurunkan sifat tersebut kepada keturunannya.
Pendapat Charles Darwin tercantum dalam buku yang diberinya judul “on spesies by means of Natural Selections” & “the descent of man (1857)”. Buku “on the spesies by means of Natural Selections” diterbitkan pada tanggal 24 november 1859. Setelah beliau mengadakan ekspedisi keliling dunia bersama Henslow dengan menggunakan kapal HMS Beagle. Didalam bukunya termuat ajaran Darwin mengenai pokok-pokok evolusi, yaitu
Pendapat Charles Darwin tercantum dalam buku yang diberinya judul “on spesies by means of Natural Selections” & “the descent of man (1857)”. Buku “on the spesies by means of Natural Selections” diterbitkan pada tanggal 24 november 1859. Setelah beliau mengadakan ekspedisi keliling dunia bersama Henslow dengan menggunakan kapal HMS Beagle. Didalam bukunya termuat ajaran Darwin mengenai pokok-pokok evolusi, yaitu
a)
Bahwa makhluk
hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa dulu.
b)
Evolusi
terjadi melalui Seleksi Alam (Natural Selections)
Sejarah penelitian Charles Darwin pada tahun 1805. Pada
mulanya, dia adalah mahasiswa kedokteran di Universitas Cambridge, lalu pindah
kejurusan biologi.
Pada usia 22 tahu Darwin menjadi natulis yang kemudian ekspedisi dengan kapal HMS Beagle selama 5 tahun. Selama berlayar, Darwin mengumpulkan fosil dan batu-batuan. Darwin juga mempelajari flora dan fauna di Amerika Selatan dan sekitar pulau-pulau Galapagos. Tujuan pelaparan itu sebenarnya untuk meneliti kelimpahan flora dan dauna diberbagai tempat. Berawal dari pengamatannya, pemikiran Darwin mengenal adanya variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu:
Pada usia 22 tahu Darwin menjadi natulis yang kemudian ekspedisi dengan kapal HMS Beagle selama 5 tahun. Selama berlayar, Darwin mengumpulkan fosil dan batu-batuan. Darwin juga mempelajari flora dan fauna di Amerika Selatan dan sekitar pulau-pulau Galapagos. Tujuan pelaparan itu sebenarnya untuk meneliti kelimpahan flora dan dauna diberbagai tempat. Berawal dari pengamatannya, pemikiran Darwin mengenal adanya variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu:
1) Makhluk
hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua
individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
2) Setiap
populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup. Dan
jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan
hidup.
3) Kenyataan
menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
4) Individu-individu
berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
5) Sifat-sifat
yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan
bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
6)
Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya
individu yang adaptif terhadap lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat
adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi,
bahkan menghasilkan spesies baru.[5]
Pokok-pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut dapat dilihat
dari hasil pengamatan sehari-hari yang dapat kita jumpai, antara lain sebagai
berikut:
a)
Adanya
variasi individu dalam satu keturunan.
b)
Bertambah
banyaknya populasi.
c)
Adanya
perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidup.
d)
Adanya
peristiwa seleksi alam. Hanya individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan
lingkungannya yang dapat memenangkan persaingan dan hidup terus serta bertambah
banyak. Sebaliknya, yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan
kalah dan musnah.[6]
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan
ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalahevolusi
seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan ribuan hingga jutaaan tahun.
Padahal, pendapat yang popular dikalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini
baru berusia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku kalangan
Charles Lyell, Principles of Geology. Lyell mengatakan bahwa bumi ini sangat
tua sehingga memberikan “waktu” yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi.
Dan tulisan lyell, Darwin membuat kesimpulan bahwa:
Deretan fosil yang
terdapat di batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua. Perbedaan
itu disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan.
Pada abad ke-18, Thomas Robert Malthus mempublikasikan sebuah
karya yang menyatakan bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur (1-2-3-4-5).
Pada manusia, hal ini mengakibatkan terjadinya kelaparan, penyakit, dan perang
yang akan mengulangi ledakan populasi pendudukan. Darwin, yang melakukan
pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan ide Malthus
pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus berjuang untuk bertahan
hidup. Darwin menggunakan ide ini untuk menjelaskan teori evolusi lebih lanjut.
Dalam perjuangan untuk bertahan hidup, sifat-sifat yang
mendukung pemiliknya untuk mampu bertahan akan tetap ada, sedangkan sifat-sifat
yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini akan menghasilkan adaptasi, sebuah
modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan makhluk hidup bertahan hidup
untuk bertahan hidup dan berkembang biak disuatu lingkungan. Akumulasi dari
modifikasi inilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk hidup yang
mampu bertahan hidup karena mampu beradaptasi di lingkungannya inilah dapat
lolos dari seleksi Alam.
4.
August
Weismann
Teori Darwin sangat mempengaruhi perkembangan prinsip seleksi
alam. Weismann mencoba menerapkan Teori Darwin dalam peristiwa genetika.
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang. Weismann menyimpulkan bahwa :
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang. Weismann menyimpulkan bahwa :
a)
Perubahan sel
tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kegenerasi berikutnya.
Hal ini membuktikan bahwa teori lamarck tidak benar.
b)
Evolusi
adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
E.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Evolusi
Frekuensi Gen adalah Perbanding antara suatu gen atau
genotipe dengan gen atau genotipe yang lain didalam suatu populasi. Pada proses
Evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara
genotipe-genotipe dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke
generasi, maka frekuensi gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang. Frekuensi
Gen seimbang bila:
1) Tidak
ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen “A” bermutasi menjadi gen
”a” maka harus ada gen “a” yang menjadi gen “A” dalam jumlah yang sama.
2) Tidak
ada seleksi.
3) Tidak
ada migrasi.
4) Perkawinan
Acak.
5) Populasi
Besar.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, sebagai berikut:
1)
Perkawinan
Tak Acak
Pada kenyataannya,
tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi
faktor pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih merek jantan
dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembangkan
hewan atau tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada
suatu spesies.
2)
Migrasi
Suatu spesies dapat
terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan yang berbeda
karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi pada sejenis
kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis
dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi perkawinan antara
xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka akan terjadi
perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma yang
lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu lokasi
geografis tertentu).
3)
Hanyutan
Genetik (Ingsut Genetik)
Hanyutan genetik
merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi kegenerasi berikutnya
yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sample acak (random
sample) dari orang tuanya, selain itu ia juga terjadi karena peranan
probatilitas (kemungkinan) dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan
hidup dan berproduksi atau tidak. Salah satu sebab dari hanyutan genetika
adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa inggris berarati penemu atau
pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan
membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang
berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesame anggota
koloninya. Alel tertentu bisa menjadi lebih umum, sedangkan alel yang lain bisa
menjadi berkurang frekuensinya atau bahkan menghilang. Frekuensi gen akibat
hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak.
Bottleneck
effect juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetika. Hal
ini terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling.
kawin hingga jumlah
populasinya kembali seperti semula. Hanyutan genetika dapat berakibatkan buruk
jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan suatu
populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan lingkungan
atau gaya hidup.
4)
Seleksi Alam
Seleksi alam
merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan
reproduksi suatu organisme menjadi atau tetap/lebih umum dari generasi yang
satu kegenerasi yang lain pada suatu populsi. Ia sering disebut sebagai
mekanisme yang terbukti sendiri karna:
Ø variasi
terwariskan terdapat pada dalam populasi organism.
Ø organisme
menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
Ø keturunan-keturunan
ini bervariasi dalam kemampuannya dalam bertahan dan berproduksi.[7]
5)
Mutasi
Mutasi adalah
perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen
merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena
pengaruh faktor luar alami buatan.
6)
Rekombinasi
dan Seleksi
Rekombinasi genetik
adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya DNA, namun juga bisa
RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA lainnya.
Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan dapat menimbulkan
perubahan gen pada generasi berikutnya. Percobaan seleksi yang dilakukan W.L
Johannsen tahun 1905 pada biji kacang merah kecil dan biji kacang merah besar
yang ditanam pada kondisi tanah yang sama menghasilkan biji-biji yang besarnya
bervariasi. Berdasarkan hasil percobaannya, Johannsen mengambil kesimpulan
bahwa seleksi alam dan lingkungan tidak berpengaruh pada proses tejadinya
variasi baru, karena kacang berbiji besar selalu menghasilkan keturunan dengan
sifat-sifat yang sama dengan induknya, begitu juga dengan kacang yang berbiji
kecil.
7) Pengertian
Mekanisme Isolasi
Mekanisme Isolasi menurut Futuyama. 1981 dalam bukunya Evolutionary
Biologi adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik
(yang menempati daerah geografi yang sama atau saling menutup dengan daerah
persebaran geografi) tetap bertahan (eksis), misalnya mempertahankan gene
pool yang terbatas.
Istilah ini mungkin kurang menguntungkan karena pola ini meliputi
pencegahan interbreeding (pembiakan dengan spesies yang berbeda) yang mana
sering kali menjadi kasus yang sering muncul.
Peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Ada perjuangan untuk hidup
yaitu antara individu-individu dalam suatu spesies untuk mendapatkan makanan,
air, cahaya atau faktor-faktor lain yang penting dalam lingkungan itu. Meskipun
mutasi kecil peranannya dalam evolusi, pada dasarnya evolusi bertumpu pada
mutasi. Dengan mutasi dapat dihasilkan akla baru yang disusun dalam berbagai
kombinasi sebagai bahan baku bagi seleksi alam. Melalui peristiwa isolasi dapat
ditetapkan adanya perbedaan genetik. Organisme yang hidup di sekitar kita telah
mengalami tahap-tahap isolasi menuju pembentukan spesies baru. Setiap hal yang
merintangi arus gen bebas dalam suatu populasi, merupakan tahap dalam
terbentuknya spesies baru. Bukti teori evolusi adalah; adaptasi dan seleksi
alam. Seleksi alam berlangsung secara mikro evolusi, dengan hasil akhirnya
adalah adaptasi. Dua unsur yang terdapat pada teori Evolusi Darwin, yaitu;
adaptasi dan pembentukan spesies baru. Terjadi adaptasi melalui proses mikro
evolusi, yakni perubahan pada individu dalam populasi secara bertahap untuk
membentuk spesies baru.
Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori
pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan
evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).
Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan
waktu yang sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari
evolusi. Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi
dengan kondisi ekologinya. Contohnya, karena hasil evolusi, beberapa burung
mempunyai paruh yang hanya bisa dipakai untuk menghisap madu bunga. Selama
bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga ini, karena
sesuatu hal, punah, maka burung itu kemungkinan besar juga akan punah.
Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di
spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah
dan pada akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Contoh klasik
adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari bermacam
pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena
bertebaran di bermacam pulau, burung ini akhirnya mengembangkan gaya hidup yang
berbeda-beda. Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup
(survival) adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung
finch. Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut Darwin
akan dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di muka bumi yang
berasal dari satu “nenek moyang yang sama.
Seleksi alam yang merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini.
Mekanisme Isolasi menurut Futuyama. 1981 dalam bukunya Evolutionary
Biologi adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik
(yang menempati daerah geografi yang sama atau saling menutup dengan daerah
persebaran geografi) tetap bertahan (eksis), misalnya mempertahankan gene
pool yang terbatas. Adapun hal yang tidak kalah penting dalam evolusi
adalah Isolasi dengan beberapa macam, yaitu:
Ø
Isolasi musiman atau habitat: lawan jenis tidak
dapat ditemui karena matang kawin pada musim yang berbeda atau terdapat
pada habitat berbeda. Barier (hambatan) geografik dapat memungkinkan terjadinya
pemisahan dua populasi (allopatric) keadaan ini memungkinkan terjadinya isolasi
reproduksi meskipun kedua populasi tersebut berada dalam satu lingkungan
kembali (sympatrik).
Ø
Isolasi seksual atau polalaku: kedua jenis
kelamin dari dua spesies binatang mungkin terdapat pada lokasi dan waktu yang
sama tetapi pola “berpasangannya” berbeda sehingga mencegah perkawinan. Misal,
Drosophila melanogaster dan Drosophila simulans tidak berkawin meskipun dalam
lokasi yang sama karena polalaku yang berbeda. Isolasi setelah perkawinan:
Mortalitas gametik: sperma atau telur dibinasakan karena perkawinan antara spesies.
Tepung sari tidak mampu tumbuh pada stigma dari spesies lain. Mortalitas
sigotik dan inviabilitas hibrid: telur mengalami fertilisasi tetapi tidak dapat
berkembang, atau berkembang menjadi organisme tetapi dengan viabilitas
yang menurun. Sterilitas hibrid: hibrid memiliki viabilitas normal tetapi
steril secara reproduktif.
2.3. Rekayasa Reproduksi
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk
mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses
reproduksi yang berlangung secara alami. Rekayasa reproduksi tidak hanya
dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek
dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita kenal,
antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi, inseminasi
buatan, dan bayi tabung.
Adapun hukum-hukum rekayasa reproduksi menurut islam
dibolehkan[8]
dengan beberapa ketentuan, batasan dan pengecualian. Dan diantara teknik
rekayasa reproduksi yang tidak diperbolehkan seperti: kloning, isominasi[9]
dan lain sebagainya. Dan diperbolehkannya hukum tersebut melalui ijtihad.
Karena hukum rekayasa reproduksi seperti cloning dan yang lainnya tidak
terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.
A.
Teknik-Teknik
Rekayasa Reproduksi
Tenik rekayasa reproduksi yang kita kenal antara lain: kultur
jaringan, cloning hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
1.
Kultur Jaringan
kultur jaringan adalah salah satu teknik dari rekayasa
reproduksi yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang
dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan
keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama
dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi[10] yang
dimiliki oleh sel tumbuhan.[11]
Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun
1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun
1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek
empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa
menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan
dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia
dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman.
Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang
kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan
adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang,
ujung daun, dan ujung akar.
a)
Teknik
Kultur Jaringan
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
1. Mensterilkan
eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5%
selama beberapa menit.
2. Gunakan
botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan
jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan
terdiri atas:
Ø Unsur-unsur
atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn,
Mn, Mo, So.
Ø Asam
amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
Ø Media
cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
Ø Media
padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar. Media cair dan padat
tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang disebut
dengan autoklaf.
3. Simpan
di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan
tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan
pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan
dilakukan selama 1,5 – 2 bulan.
Tujuan
dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan
memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin
pertukaran udara lebih cepat.
4. Kalus
yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
5. Kalus
tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke
pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah
atau lahan pertanian.
Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok
atau cadangan. Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil
dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang,
mangga, tebu, dan anggrek.
b)
Keuntungan
dari Kultur Jaringan adalah:
ü
Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit
yang diperlukan dalam jumlah banyak.
ü
Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat
tanaman induk.
ü
Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
ü
Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
ü
Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah
dapat membiakkannya.
2. Kloning
Cloning berasal dari kata colon (yunani), yang artinya tunas. Cloning
adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa
fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen)
yang sama, dan kemungkinan besar mempunyai genotip yang sama. Sedangkan menurut
ilmu Biologi adalah proses menghasilkan individu-individu ari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetic.[12] Kloning merupakan proses aseksual yang biasa
terjadi dialam dan di alami oleh banyak bacteria, serangga dan tumbuhan. Dalam bioteknologi,
cloning merujuk pada usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
berkas DNA atau gen. sel, atau organism. Arti lain cloning digunakan pula
diluar ilmu-ilmu ahayati.
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup
multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang
sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut
seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah
direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil
rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
a) Kloning Pada Hewan
Adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melahirkan atau menciptakan suatu
individu baru yang mempunyai kualitas sama atau bahkan lebih baik dari pada
induknya. Contoh kloning domba Dolly
yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
Ø
Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba
betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
Ø
Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
Ø
Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur
yang tidak memiliki nukleus lagi.
Ø
Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya
semula (domba donor sel telur).
Ø
Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae
dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan
melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil
perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang
berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke
dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan.
Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang
lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang
akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel
yang menumbuhkan telur dari sperma.
3.
Inseminasi
Buatan
Iseminasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menghasilkan keturunan atau untuk mengembangbiakan individu. Teknik semacam ini
merupakan teknik pengembangbiakan individu yang bersifat generatif. Dan biasanya sring menjadi solusi bagi
pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan.
Dan dalm islampun metode atu teknik ini diperbolehkan karena
keinginan seorang wanita yang sudah berkeluarga yang tidak bisa hamil dan
keinginan sang suami untuk mendapatkan anak dianggap sebagai sebuah tujuan yang
dibenarkan syariat. Tujuan ini bisa dijadikan alasan untuk melakukan pengobatan
(jika terkendala) dengan cara-cara inseminasi buatan yang dibenarkan syariat.
Insemenasi buatan di dalam rahim ada 2 cara dan di luar rahim
ada 5 cara. Ketujuh cara atau macam tersebut adalah sebagai berikut:
1) Sperma
seorang suami diambil lalu diinjeksikan pada tempat yang sesuai dalam rahim
sang istri sehingga sperma itu akan bertemu dengan sel telur yang dipancarkan
sang istri dan berproses dengan cara yang alami sebagaimana dalam hubungan
suami istri. Kemudian setelah pembuahan itu terjadi, dengan izin Allah, dia
akan menempel pada rahim sang istri. Cara ini ditempuh, jika sang suami
memiliki problem sehingga spermanya tidak bisa sampai pada tempat yang sesuai
dalam rahim. Ini adalah merupakan cara yang diperbolehkan menurut syariat
dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan umum yang disebutkan di atas.
Ini dilakukan setelah dipastikan bahwa sang istri memerlukan proses ini supaya
bisa hamil.
2) Sperma
seorang suami dan sel telur istrinya, diambil lalu diletakkan pada sebuah
tabung sehingga sperma tadi bisa membuahi sel telur istrinya dalam tabung tersebut.
Kemudian pada saat yang tepat, sperma dan sel telur yang sudah berproses itu
(zigote) dipindahkan ke rahim sang istri, pemilik sel telur, supaya bisa
berkembang sebagaimana layaknya janin-janin yang lain. Ketika masa mengandung
sudah berakhir, sang istri akan melahirkannya sebagai seorang anak biasa, laki
ataupun wanita. Inilah bayi iseminasi
buatan (atau yang sering disebut tabung) yang telah dihasilkan oleh
penemuan ilmiah yang Allah mudahkan. Proses melahirkan seperti ini telah
menghasilkan banyak anak, baik laki maupun perempuan atau bahkan ada yang lahir
kembar. Berita keberhasilan ini telah tersebar melalui berbagai media massa.
Cara ini ditempuh ketika sang istri mengalami masalah pada
saluran sel telurnya. Hukum insemenasi cara ini adalah boleh menurut tinjauan
syariat, ketika sangat terpaksa, dengan tetap menjaga ketentuan-ketentuan umum
yang di atas sudah terpenuhi. Pada dua cara yang diperbolehkan ini, majelis
Majma’ul Fiqh al Islami menetapkan bahwa nasab si anak dihubungkan ke pasangan
suami istri pemilik sperma dan sel telur, kemudian diikuti dengan hak waris
serta hak-hak lainnya sebagaimana pada penetapan nasab. Ketika nasab ditetapkan
pada pasangan suami istri, maka hak waris serta hak-hak lainnya juga ditetapkan
antara si anak dengan orang yang memiliki hubungan nasab dengannya. Sedangkan
cara yang lain yaituseperti:
3) Sperma
seorang lelaki diambil lalu diinjeksikan pada rahim istri orang lain sehingga
terjadi pembuahan di dalam rahim, kemudian selanjutnya menempel pada dinding
rahim sebagaimana pada cara pertama. Metode digunakan karena sang suami mandul,
sehingga sperma diambilkan dari lelaki lain.
4) Pembuahan
di luar yang diproses pada tabung antara sperma yang diambil dari seorang suami
dan sel telur yang diambil dari sel telur wanita lain yang bukan istrinya,
dikenal dengan sebutan donatur. Kemudian setelah terjadi pembuahan baru
dimasukkan ke rahim istri pemilik sperma. Cara ini dilakukan ketika sel telur
sang istri terhalang atau tidak berfungsi, akan tetapi rahimnya masih bisa
berfungsi untuk tempat perkembangan janin.
5) Pembuahan
di luar yang diproses pada tabung-tabung antara sperma laki-laki dan sel telur
dari wanita bukan istrinya. Kemudian setelah pembuahan terjadi, baru ditanam
pada rahim wanita lain yang sudah berkeluarga. Cara ini dilakukan ketika ada
pasangan suami-istri yang sama-sama mandul, tetapi ingin punya anak; sedangkan
rahim sang istri masih bisa berfungsi sebagai tempat pertumbuhan janin.
6) Pembuahan
di luar yang diproses pada tabung antara dua benih pasangan suami istri. Kemudian
setelah pembuahan itu berhasil, baru ditanamkan pada rahim wanita lain (bukan
istrinya) yang bersedia mengandung janin pasangan suami istri tersebut. Cara
ini dilakukan ketika sang istri tidak mampu mengandung, karena ada kelainan
pada rahimnya, sementara organnya masih mampu memproduksi sel telur dengan
baik. Cara ini juga ditempuh ketika sang istri tidak mau hamil dengan berbagai
alasan. Maka dia meminta atau menyewa wanita lain untuk mengandung bayinya.
7) Sperma
dan sel telur diambil dari pasangan suami istri, lalu setelah mengalami proses
pembuahan pada tabung, sel telur yang sudah dibuahi itu dimasukkan ke dalam
rahim istri lain (kedua misalnya) dari pemilik sperma. Istri yang lain ini
telah menyatakan kesediaannya untuk mengandung janin madunya yang (misalnya)
telah diangkat rahimnya.
Akan tetapi, pandangan Syariat Islam terhadap macam
insemenasi ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh, baik yang pembuahannya
di dalam ataupun di luar rahim merupakan cara-cara yang diharamkan dalam
syariat Islam, tidak ada alasan untuk memperbolehkan walaupun salah satu
diantaranya. Karena kedua benih, sperma dan sel telur dalam proses tersebut
tidak berasal dari satu pasangan suami istri atau karena wanita yang menyatakan
kesediaannya untuk mengandung janin tersebut adalah wanita ajnabiyah (orang
lain).
4.
Bayi Tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang
berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi
inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar
sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan
perkembangbiakan generatif.
Kita
biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan
untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk
segera mendapatkan keturunan.
Bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang sulit memiliki
momongan. Menjadi solusi di tengah banyaknya pasangan yang telah mencoba teknik
pembuahan alami selama belasan tahun, namun belum berhasil memiliki keturunan.
Perkembangan teknologi untuk program bayi tabung di Indonesia bisa dikata
pesat. Bahkan, tingkat keberhasilannya mampu menyamai keberhasilan program bayi
tabung di luar negeri yakni 25-35 persen.
Menurut dr Andon Hestiantoro SpOG, Reproductive Endoctrinology and
Infertility Consultant Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, usia maksimal wanita yang
bisa melakukan program bayi tabung adalah 35 tahun. Namun, ini bukan aturan
kaku karena semua tergantung kondisi sel telurnya. Proses program bayi tabung
tidak singkat. Pasangan harus menunggu kurang lebih 10 bulan hingga dapat
dipastikan keberhasilannya.
a)
Proses Pembuatan
Bayi Tabung
Proses pembuatan
bayi tabung adalah sebagai berikut:
1) Sel
telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat
dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada
rahim wanita hamil.
2) Sel
telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga
terjadi fertilisasi.
3) Sel
telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
4) Jika
sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi
embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya
semula.
b)
Tahapan
Dalam Proses Bayi Tabung Dalam Ilmu Kedokteran:
1) Seleksi
pasien. Pada proses ini, tingkat kesuburan Anda dan suami akan dilihat. Anda
pun harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan kondisi rahim sehat, bebas
dari mioma atau kanker, dan tidak mengidap penyakit menular.
2) Merangsang
indung telur. Dalam ovulasi alami dibutuhkan hanya satu sel telur. Dalam proses
bayi tabung dibutuhkan banyak sel telur untuk dibuahi oleh sperma sehingga
dokter dapat memilih embrio yang paling berkualitas untuk dimasukkan kembali ke
rahim sang ibu.
3) Pemantauan
pertumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui
ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil.
4) Mematangkan
sel telur.
5) Pengambilan
sel telur dari tubuh ibu.
6) Pengambilan
sel sperma suami melalui mansturbasi. Pemilihan sel
sperma berkualitas yaitu sperma yang gesit dan berjalan lurus.
sperma berkualitas yaitu sperma yang gesit dan berjalan lurus.
7) Pembuahan
yang dibantu oleh dokter di laboratorium.
8) Pengembangan
menjadi embrio. Embrio terbaik akan dimasukkan kembali
ke dalam rahim ibu.
ke dalam rahim ibu.
9) Penguatan
dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin.
10)
Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan, dan
akan kembali dimasukkan ke dalam rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau
untuk kehamilan selanjutnya.
B.
Dampak
Rekayasa Reproduksi
Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk
hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk
memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak
diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
1. Dampak Positif Rekayasa Reproduksi Sebagai
Berikut:
ü Menciptakan
bibit unggul.
ü Meningkatkan
gizi masyarakat.
ü Melestarikan
plasma nutfah.
ü Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
ü Membantu
pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
2.
Dampak Negatif
Rekayasa Reproduksi Sebagai Berikut:
ü
Pada perbanyakan keturunan dengan kultur
jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.
ü
Kehilangan nasaf.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan isi makalah kami dapat menyimpulkan bahwa:
Ø
Teori bisa didefinisikan sebagai sekelompok
pernyataan yang memiliki kaitan secara logis.
Ø
Kriteria-kriteria Teori 1. Criteria daya
cakup 2. Criteria konsistensi 3. Akurasi
4. Relefansi 5. Kesuburan 6. Kesederhanaan
Ø
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari
bahasa latin evolvere yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan
Ø
Proses Evolusi Ada 2 macam:
Evolusi progresif : evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup
(survive).
Evolusi regresif (retrogreslf) : evolusi menuju pada kemungkinan menjadi
punah.
Ø
Jenis-Jenis Evolusi Dialam
Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik
atau lingkungan tidak hidup.
Evuolusi
Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk
hidup dari generasi ke generasi.
Ø
Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi
adalah, Perkawinan Tak Acak, Migrasi, Hanyutan Genetik (ingsut genetik),
Seleksi Alam, Mutasi, Rekombinasi dan Seleksi, mekanesme isolasi.
Ø
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia
untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan
proses reproduksi yang berlangung secara alami.
Ø
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada
tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi.
Ø
beberapa teknik rekayasa reproduksi yang kita
kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi,
inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Ø
kultur jaringan adalah salah satu teknik dari rekayasa
reproduksi yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman.
Ø Cloning
berasal dari kata colon (yunani), yang artinya tunas. Cloning adalah tindakan
menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal
dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama, dan
kemungkinan besar mempunyai genotip yang sama.
Ø
Iseminasi adalah sebuah metode/teknik yang
digunakan untuk menghasilkan keturunan atau untuk mengembangbiakan individu.
Ø
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil
pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan
dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung
terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh.
3.2.
Saran
Marilah tingkatkan
pengetahuan kita dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi (iptek) agar kita
sebagai umat islam tidak hanya berhasil dalam bidang imtaq (iman dan taqwa),
tapi juga berhasil dalam bidang iptek
agar kita tidak mudah diperdaya oleh barat skular dan agar kita bias menjadi
umat yang terdepan.
DAFTAR PUSTAKA
ü
Daulay, Saleh pertaonan dan siregar, maratua
kloning dalam perspektif islam.bandung. 2005.
ü
Theory and
Application of Biology. Jakarta: TigaSerangkaiSolikhin. 2001.
ü
Dobzhansky, T, Ayala, T. F. J. Stebbins, G. l,
and Valentine, J. W. 1977. Evolusi San Francisco: W. H. Freeman
ü
Futuyma, D, J. Evolutionary Biology,
Surderland Massachussetts: Sinaver Publ. 1981
ü
Futuyma, D.J. Evolutionary Biology. Second
edition. Sinauer Associates. 1986.
ü
Ligninger, A.L. dasar-dasar biokimia dasar.
Jakarta. 2005.
ü
Trianto. M. Pd. Wawasan ilmu alamiah dasar.
Jakarta.2007
ü
Salkind. Neil. J. teori-teori perkembangan
manusia. Bandung. 2009.
ü
Ra. Anadas. Revolusi reinkarnasi & karma.
Bandung. 2009
ü
Suyanto. ST., Msc. evolutionary
computation.jakarta 2011.
ü
Pratiwi. D. A. dkk. Biologi untuk SMA kelas XI.
Jakarta. 2007.
[1] Niel j. salkin. Teori-yeori perkembangan
manusia. Hlm. 12-13
[2] Ibid.
[3] Trianto. Wawasan ilmu alamiah
dasar. Hlm. 235-236
[4] Ibid.
[5] Lihat buku ilmu alamiah dasar.
Hlm.35-36
[6] Ibid.
[7] Lihat buku biologi elas 1-2 SMA.
[8] Akan tetapi hanya beberapa saja
yang diperbolehkan seperti bayi tabung dan lain sebagainya.
[9] hanya 2 inseminasi saja yang
dibolehkan seperti yang akan dipaparkan dalam pembahasan selanjudnya
[10] Totipotensi yaitu kemampuan
setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
[11] Untuk lebih jelasnya lihat
buku-buku biologi tentang perkembangan manusia dan organ-organ pada manusia.
[12] Saleh pertaonan daulay dan
maratua siregar, klonong dalam perspektif islam. Hlm. 52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar